Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang panjangnya bisa mencapai 2-3 meter dengan berat sekitar 70 - 90 kg. Hewan langka ini hanya terdapat di di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara, Indonesia. Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya saat makan dan berkembang biak. Komodo senang tinggal di dalam liang-liang tanah dan di bawah batu atau susunan akar pohon. Reptil ini dapat bergerak dengan cepat hingga kecepatan 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek tanpa perut menyentuh tanah. Komodo juga perenang dengan sangat baik dan mampu menyelam hingga kedalaman 4.5 meter.
Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya dan memiliki sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang 2.5 cm yang kerap diganti. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan. Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri mematikan yang hidup di mulut mereka.
Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.
Komodo pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada tahun 1910. Namanya meluas setelah tahun 1912, ketika Peter Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor menerbitkan paper tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil ini. Nantinya, komodo adalah faktor pendorong dilakukannya ekspedisi ke pulau Komodo oleh W. Douglas Burden pada tahun 1926. Setelah kembali dengan 12 spesimen yang diawetkan dan 2 ekor komodo hidup, ekspedisi ini memberikan inspirasi untuk film King Kong tahun 1933. W. Douglas Burden adalah orang yang pertama memberikan nama "Komodo dragon" kepada hewan ini. Tiga dari spesimen komodo yang diperolehnya dibentuk kembali menjadi hewan pajangan dan hingga kini masih disimpan di Museum Sejarah Alam Amerika.
Sumber:
lablink.or.id
wikipedia.com